Yogyakarta - Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar, sebuah workshop pengembangan kompetensi guru diselenggarakan pada Desember 2024. Workshop yang dipimpin oleh Barry Cavin ini menghadirkan pendekatan baru dalam metodologi pengajaran matematika yang lebih interaktif dan efektif.
Workshop diawali dengan sesi ice-breaking yang inovatif bertajuk "Cari 3 Kesamaan". Dalam aktivitas ini, para guru dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengidentifikasi minimal tiga kesamaan di antara anggota kelompok. Hasil dari aktivitas ini melahirkan lima kelompok dengan nama-nama unik: Ceria, Subur, Pengasih, Ketik, dan Srikandhi. Kelompok Ceria, misalnya, menemukan kesamaan seperti sudah sarapan pagi, mengenakan batik, menyukai berkebun, dan mengajar di kelas rendah.
Membongkar Tantangan dalam Pembelajaran Matematika
Salah satu sesi kunci dalam workshop ini adalah diskusi terbuka tentang relasi guru dengan matematika. Para peserta berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam mengajar matematika. Kelompok Pengasih mengungkapkan bahwa meski matematika menyenangkan untuk kelas 1 dan 2, mulai muncul tantangan di kelas 2, baik bagi siswa maupun guru. Kompleksitas materi semakin meningkat di kelas 3, terutama dalam topik-topik seperti percampuran umur.
Kelompok Ketik mengangkat isu penting tentang persepsi umum terhadap matematika yang "tidak menyenangkan". Mereka mengidentifikasi beberapa faktor penyebab, termasuk ketidakpahaman akan tujuan pembelajaran, pandangan bahwa hanya ada satu cara penyelesaian yang benar, dan pengalaman dengan guru yang galak.
Praktik dan Inovasi dalam Pengajaran
Workshop tidak hanya berfokus pada diskusi teoretis, tetapi juga memberikan pengalaman praktis. Para peserta diajak untuk mengerjakan soal-soal PISA dan mendiskusikan berbagai metode penyelesaian matematika dasar. Dalam sesi ini, peserta mempelajari berbagai pendekatan untuk menyelesaikan soal pengurangan sederhana seperti 71-38.
Beberapa metode yang diperkenalkan termasuk:
- Metode GASING oleh Kelompok Subur
- Sistem pinjam tradisional
- Cara bakul gedhang (71-40 = 31 + 2) oleh Kelompok Ceria
- Penggunaan garis bilangan
- Metode translasi
- Pengurangan bersusun pendek dan panjang
Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran
Sebagai bagian dari modernisasi pembelajaran matematika, workshop memperkenalkan platform Polypad (polypad.amplify.com/id/). Platform ini didemonstrasikan sebagai alat visualisasi digital yang efektif untuk membantu siswa memahami konsep-konsep matematika dasar. Narasumber menunjukkan bagaimana tools digital ini dapat menjadi visualizer yang baik untuk operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana.
Framework Math Talks: Pendekatan Sistematis dalam Pembelajaran
Workshop juga memperkenalkan framework Math Talks, sebuah pendekatan sistematis dalam pembelajaran matematika yang terdiri dari empat tahap:
- Guru menjelaskan masalah yang akan dibahas
- Murid berpikir mencari jawaban secara mandiri
- Murid membagikan jawaban
- Murid memberikan penjelasan atas jawabannya
Dalam sesi sharing, workshop juga membahas solusi untuk tantangan spesifik dalam pembelajaran. Salah satu contoh adalah kasus yang diangkat oleh Bu Yuli mengenai siswa yang terkendala membaca namun harus mengerjakan soal matematika. Narasumber menyarankan pendekatan peer teaching, di mana siswa yang sudah mahir dapat membantu mengajari teman yang masih kesulitan.
Hasil dan Dampak Workshop
Workshop ditutup dengan sesi praktik langsung menggunakan platform Polypad, di mana peserta diberi kesempatan untuk mengeksplorasi platform tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran masing-masing. Melalui workshop ini, para guru tidak hanya mendapatkan pemahaman baru tentang metode pengajaran matematika yang lebih efektif, tetapi juga memperoleh tools praktis yang dapat langsung diimplementasikan di kelas.
Workshop ini merupakan langkah signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di tingkat dasar. Dengan memadukan metode tradisional dan teknologi modern, serta memperhatikan aspek psikologis dalam pembelajaran matematika, para guru diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa.