KULON PROGO - Selasa siang (26/9), ruang seminar di Kulon Progo dipenuhi oleh para operator sekolah dari 10 SD. Mereka berkumpul untuk mengikuti mini seminar dengan tema 'Guru Sebagai Navigasi Digital: Membangun Generasi Digital yang Aman dan Bertanggung Jawab'. Memulai acara dengan sedikit keterlambatan, seminar ini dimulai tepat pukul 13.20 dan dipandu oleh moderator, Bayuarga Damar.
Sebagai narasumber utama, Deris Frihastin, S. Sos., M. A., membuka wawasan peserta dengan pemaparan fakta dan data terkini tentang hubungan anak-anak dengan dunia digital. Frihastin membahas poin-poin penting yang menyoroti bagaimana anak-anak sekarang mulai mengenal dunia digital sejak dini dan dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan perangkat digital secara berlebihan.
Dibuka dengan fakta yang mencengangkan bahwa 38% anak di bawah dua tahun sudah menggunakan perangkat seluler dan 17% dari mereka menggunakan perangkat ini setiap hari, Frihastin menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam memandu anak-anak di era digital ini. Tema ini menjadi lebih penting dengan mengetahui bahwa rata-rata anak di bawah usia delapan tahun menghabiskan 67 menit setiap hari di depan perangkat mereka.
Terlebih lagi, Narasumber memaparkan tentang risiko yang ditimbulkan oleh penggunaan gawai yang tidak terkontrol, seperti perundungan siber, kecanduan internet, dan masalah kesehatan mental. Namun, juga disebutkan adanya manfaat dari penggunaan gawai, seperti permainan edukatif yang bermanfaat bagi anak-anak usia TK dan remaja.
Setelah pemaparan materi oleh Narasumber, sesi tanya jawab dipandu oleh moderator. Salah satu pertanyaan menarik datang dari SDN Jeruk, yang menanyakan tentang masalah kesehatan mata yang dapat disebabkan oleh penggunaan gawai.
Diakhir acara, sebelum peserta pulang, dilakukan sesi workshop screentime yang dipandu oleh moderator, serta pengisian kuisioner dari panitia dengan tema Digital Use. Acara ini berakhir pada pukul 15.10 dan diakhiri dengan foto bersama.
Dengan diskusi ini, diharapkan para guru dapat lebih memahami tentang bagaimana menjadi navigator yang baik bagi siswa mereka di era digital. Mereka diharapkan dapat membimbing siswa untuk menggunakan teknologi dengan bijaksana, memanfaatkan manfaatnya, serta melindungi diri dari dampak negatifnya.
Mengakhiri acara, peserta diajak untuk mengisi kuisioner dari panitia dengan tema Digital Use. Ini dilakukan untuk mengukur seberapa efektif peran teknologi sebagai alat bantu dalam guru-guru memberikan materi kepada siswanya.
