[Kulon Progo, 2 November 2023], Dalam sebuah upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan praktek literasi digital di kalangan pendidik dan staf sekolah, Yayasan ChildFund Indonesia, bekerja sama dengan LSM Mitra Anak Sejati, pada Kamis, 2 November 2023, telah menyelenggarakan workshop berfokus pada pemahaman keamanan dan identitas digital. Workshop ini diadakan di SDN Sidomulyo, Pengasih, Kulon Progo, dan dihadiri oleh Kepala Sekolah dan Operator Sekolah dari berbagai instansi pendidikan di daerah tersebut.
Dalam pertemuan yang digelar dua jam ini, para peserta berkesempatan mendengarkan dan berinteraksi langsung dengan dua narasumber, Ardi Suseno dan Bayuarga Damar Sungkowo.
Pada awal sesi tersebut, Ardi Suseno, tak hanya memaparkan tentang konsep identitas digital dan keamanan digital, tetapi juga mewujudkan pentingnya memahami kedua konsep tersebut dengan menyajikan sebuah skenario praktis. Rencana imajinatif nya dibangun di sekitar kasus penipuan yang melibatkan penjual pulsa yang mencari korban tidak bersalah. Pandangan yang disampaikan Ardi Suseno dalam kasus ini mencakup skenario penipuan, perencanaan kejahatan berbasis data, dan kerugian finansial potensial.
"Ilmu ini penting bagi setiap orang, namun amat penting untuk anda yang adalah pendidik muda, serta operator sekolah. Identitas dan keamanan digital tidak hanya mempengaruhi kehidupan kita sendiri, namun juga orang lain yang kita peduli,"
kata Ardi Suseno, menekankan pentingnya memahami informasi apa saja yang boleh dan tidak boleh dibagikan secara online. Ia juga menunjukkan pentingnya penggunaan HTTPS dalam aktifitas browsing untuk memastikan keamanan data dan privasi.
Pada sesi berikutnya, Bayu Damar menunjukkan bagaimana gagasan praktis yang relevan tentang literasi digital bisa diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah. Dia mengulas beberapa alat digital yang berguna, membahas penggunaan dan manfaatnya, terutama bagi dunia pendidikan. Salah satu poin pentingnya adalah pengenalan terhadap ChatGPT, sebuah teknologi pendidikan yang menawarkan berbagai fungsi mulai dari pembuatan soal hingga kreasi games edukasi.
"Penggunaan teknologi dalam pendidikan bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan jika kita ingin tetap relevan dan mencapai efektivitas pembelajaran," ungkap Bayu Damar. "Kahoot, sebagai contoh, adalah platform berbasis permainan yang tidak hanya menambah elemen kegembiraan dalam proses belajar, tetapi juga berdampak positif pada retensi informasi oleh siswa."
Peserta workshop berkesempatan pula terjun langsung dalam praktik menggunakan dan menciptakan pertanyaan pada platform Kahoot, yang pertanyaannya dapat dihasilkan secara otomatis menggunakan ChatGPT.
Acara ini bukan hanya mengubah cara pandang peserta tentang teknologi digital dan literasi digital, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan baru ini dalam konteks nyata. Dengan demikian, mereka kini lebih dipersenjatai dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu siswa mereka menjelajahi dan memanfaatkan dunia digital dengan aman dan efektif.
Diantara sekolah yang diwakili di workshop ini termasuk SDN Karangsari 1 dan 2, SDN Ngulakan 1 dan 2, SDN Pengasih 1 dan 3, SDN Kutogiri, SDN 3 Sidomulyo, SDN Jeruk, dan SDN Kepek.
ChildFund Indonesia dan Mitra Anak Sejati dengan ini telah memberi sumbangan besar kepada masyarakat pendidikan, yang tidak hanya memperkuat keterampilan mereka dalam menghadapi tantangan digital, tetapi juga memberi mereka alat dan pemahaman yang diperlukan untuk mengajarkan generasi muda cara berinteraksi dengan dunia digital secara aman dan bertanggung jawab.